Friday 16 December 2016

Khasiat Teripang Untuk Mengobati Pembengkakan Hati

Teripang emas merupakan hewan laut yang memiliki banyak kandungan yang bagus untuk mengobati berbagai macam penyakit. Dalam mengobati tumor dan kanker di utarakan oleh hasil riset Tong Y dari Divisi Farmakologi Antitumor, Shanghai, China. Ia mengisolasi 2-10 mililiter philipnoside A dari gamat, lalu disuntikkan pada aorta tikus pengidap kanker. Hasilnya, sel kanker pada tikus tidak membentuk pembuluh darah mikro baru. Akhirnya sel mati karena tak mendapat pasokan nutrisi. Protein dan 16 asam amino esensial sangat ampuh dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan anti bodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam air, menurut Dr. Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi itulah sebabnya teripang emas ini sangat bagus untuk mengobati penyakit pembengkakan hati. Para pengidap kanker banyak pula yang berharap pada teripang emas ini, Itu setelah Prof. Aleli Gana dan Dr. Florinia Merca dari Fakultas Kimia, University of the Philippines, Filipina menemukan senyawa aktif penghambat pertumbuhan sel kanker yang bernama Senyawa lektin. Penelitian itu mengungkapkan, teripang pada konsentrasi 50 mikrogram menggumpalkan dan menghadang pertumbuhan sel kanker. Hal serupa juga dibuktikan Jaime Rodriguez, Universidad de Santiago de Compostela, Spanyol. Dengan adanya riset riset yang dilakukan oleh para ahli, semakin membuat yakin bahwa kandungan yang ada didalam teripang emas ini mampu mengobati penyakit pembengkakan hati yang anda alami.

Cara Mendiagnosis Pembengkakan Hati

DIAGNOSA DAN PENGOBATAN PEMBENGKAKAN HATI

Pengobatan untuk pembengkakan hati tergantung pada faktor penyebabnya. Apabila dokter sudah mendiagnosis Anda mengalami pembesaran hati, mungkin Anda direkomendasikan untuk melakukan beberapa tes atau pengecekan seperti di bawah ini:

Tes darah: Sebuah sampel darah diuji di laboratorium untuk menentukan tingkat enzim hati. Hasil dari tes ini juga dapat menunjukkan kondisi organ hati Anda, apakah hati Anda sehat atau tidak. Selain itu, virus penyebab pembengkakan hati, seperti virus hepatitis dapat diidentifikasi melalui tes ini.
Tes pencitraan dengan melakukan computerized tomography (CT) scan, USG, atau magnetic resonance imaging (MRI).
Magnetic resonance elastography: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan peta visual (elastogram) dari kekakuan jaringan organ hati. Jenis tes ini dapat menjadi alternatif untuk biopsi hati.

Jika sudah dilakukan tes tes diatas biasanya dokter akan menyarankan anda melakukan operasi, perlu diketahui untuk biaya operasi sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit, contohnya pada kasus seorang anak berusia 10 bulan bernama Muhammad Ilham, dia harus melakukan pencangkokan hati dengan biaya hampir Rp. 2 Miliar.

Namun selain melakukan operasi ada juga alternatif lain untuk mengobati pembengkakan hati, yaitu dengan cara pengobatan tradisional dengan menggunakan ekstrak teripang emas.

Gejala Pembengkakan Hati

Gejala Pembengkakan Hati.- Gejala Pembengkakan Hati Pada Seseorang Yang Menderita Hati Bengkak Awalnya Serta Umumnya Akan Mengalami Seperti Poin Poin Di Bawah ini, Diantaranya Sebagai Berikut : Yang Paling Pertama Gejala Dirasakan Akan Mengalami Demam yang terus menerus. selanjutnya :

  • Merasa letih atau loyo
  • Akan Merasakan mual
  • hilang selera makan
  • nyeri sendi
  • penurunan berat badan secara mendadak
  • jaundis(kekuningan kulit)

Gejala Hati Bengkak yang muncul bila seseorang telah memasuki kronis di antaranya : busung, bengkak kaki, muntah berdarah, Kencing berdarah dan koma.

Kesalahan di Treadmill Yang Membuat Cedera

Kesalahan di Treadmill Yang Membuat Cedera.- Tidak hanya berlari di luar ruangan saja yang bermanfaat bagi tubuh, tapi berlari di atas treadmill juga bisa memberikan manfaat yang tak kalah baik. Namun ketika berolahraga menggunakan treadmill, Anda perlu memastikan apa yang Anda lakukan sudah benar, sehingga bisa menghindari kemungkinan cedera.

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang kerap kali dilakukan ketika berolahraga di atas treadmill, seperti dilansir dari Purewow, Jumat (16/12/2016), di bawah ini:

1. Melewatkan pemanasan atau pendinginan

Memang sepertinya menyenangkan untuk langsung berjalan atau bahkan berlari di atas mesin treadmill. Namun sama seperti ketika Anda berlari di luar ruangan, sangat penting untuk melakukan pemanasan.

Selain itu, jika Anda merasa pusing saat baru saja turun dari mesin treadmill, kemungkinan besar ini karena Anda tidak melakukan pendinginan setelah menggunakan alat tersebut.

Jangan berhenti secara mendadak dari treadmill. Pastikan untuk melakukan pendinginan dengan berjalan atau joging pelan-pelan di atas teradmill selama lima hingga sepuluh menit, sebelum akhirnya Anda turun.

2. Memegang pegangan tangan treadmill

Jika Anda melakukannya, ada beberapa masalah yang bisa muncul. Ketika berpegangan pada pegangan treadmill, tubuh Anda dipaksa untuk membungkuk yang akhirnya dapat menyebabkan sakit pada leher, bahu, dan punggung. Lebih baik jaga postur tubuh Anda tetap lurus dan tegak, serta lihat lurus ke depan, jangan menunduk.

3. Berlari terlalu dekat dengat bagian depan treadmill

Kita semua pasti takut terjatuh, tapi itu bukan alasan untuk berlari terlalu dekat dengan bagian depan mesin treadmill. Mengapa? Karena ini akan membuat langkah yang Anda ambil jadi lebih pendek, yang justru dapat meningkatkan risiko cedera. Lebih baik kurangi beberapa langkah ke belakang (tetap dengan menggunakan sabuk treadmill), dan lakukan tepat di bagian tengah mesin treadmill agar lari Anda bisa lebih cepat dan juga lebih aman.

4. Meletakkan berat tubuh pada tumit

Saat Anda berlari di atas treadmill, pastikan berat tubuh Anda jatuh di bagian tengah kaki Anda, kemudian ke jari kaki. Karena, mendaratkan berat tubuh pada tumit, akan membuat tekanan yang tidak perlu pada lutut Anda, dan bisa menyebabkan shin splints (rasa sakit di sepanjang tulang kering).

5. Mengatur kecepatan teradmill terlalu cepat

Jika Anda berlari pada kecepatan maksimum, Anda akan mendapatkan latihan yang baik, tetapi hanya untuk sementara waktu. Selain itu, jika Anda berlari pada kecepatan maksimum setiap saat, Anda juga hanya melatih otot yang sama setiap waktu. Lebih baik coba berlari dengan kecepatan yang beragam untuk membakar kalori lebih banyak dan juga melatih otot-otot yang lain.

6. Tidak pernah mengatur kecepatan sama sekali

Memang, hal ini lebih baik daripada hanya duduk sepanjang hari di depan televisi sambil makan camilan. Namun jika Anda tidak pernah mengatur kecepatan sama sekali, yang artinya treadmill tersebut berjalan pelan setiap saat, ini sama saja Anda tidak melatih otot–otot Anda dan tidak menantangnya untuk bisa lebih kuat lagi.